Dies Natalis XIV Komunitas Ginyo Lamongan Dimeriahkan Bedah Buku, Ngaji Kentrung, dan Pentas Teater

Lamongan, 16 Januari 2025 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis XIV, Komunitas Ginyo Lamongan menyelenggarakan serangkaian acara budaya dan literasi bertempat di Aula MA Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Lamongan. Mengusung tema pelestarian budaya tradisional dan peningkatan literasi di kalangan generasi muda, acara ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari pelajar, guru, hingga pegiat seni

Dalam sambutannya Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar Dr. H. Abdulloh Faqih, S,Ag, M.Ag, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada Komunitas GINYO Lamongan yang telah memberikan kepercayaan Kepala MA Matholi’ul Anwar sebagai tempat diadakannya acara tersebut, dan juga berpesan agar Komunitas Ginyo terus meneurs menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang bersifat positif termasuk membentuk wadah wadah literasi, terutama literasi sosial dan budaya.

Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi utama: Bedah Buku di siang hari dan Ngaji Kentrung Padang Bulanan ke-5 serta Pentas Teater di malam hari.

Sesi I: Bedah Buku sebagai Wadah Literasi

Sesi pertama dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan registrasi peserta. Acara dilanjutkan dengan Opening Ceremony yang menampilkan musikalisasi puisi dari siswa-siswi MA Matholi’ul Anwar. Dalam sambutannya, Ketua Komunitas Ginyo, Luqman Hakim, menyampaikan pentingnya meningkatkan kesadaran literasi dan menjadikan seni sebagai sarana edukasi yang menyenangkan.

Acara utama sesi ini adalah Bedah Buku “Setangkai Puisi Menyapa Politikus” karya Mahrus Ali, S.Hum. Buku ini membahas hubungan antara sastra dan realitas politik dalam bingkai puisi. Dalam sesi diskusi, para narasumber, termasuk aktivis pergerakan dan tokoh pendidikan, membahas nilai-nilai yang terkandung dalam buku tersebut dan bagaimana sastra dapat menjadi alat penyadaran sosial di tengah masyarakat.

Selain diskusi, sesi ini juga menjadi ajang tanya jawab yang interaktif antara narasumber dan peserta, memberikan wawasan baru tentang bagaimana puisi dapat merefleksikan isu-isu sosial dan politik yang kompleks.

Sesi II: Malam Budaya – Ngaji Kentrung dan Teater

Sesi malam menjadi puncak acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan Ngaji Kentrung Padang Bulanan ke-5. Tema yang diangkat kali ini adalah kisah dari “Serat Arya Wiraraja”, yang menceritakan kepahlawanan Arya Wiraraja dalam perjuangannya di masa kerajaan. Pertunjukan ini disajikan dengan apik oleh Teater Zabarjad MA Matholi’ul Anwar, yang berhasil memadukan seni tradisional kentrung dengan elemen modern yang tetap relevan untuk generasi muda.

Dipandu oleh narator dan seniman kawakan, Pakkeng, penampilan ini berhasil membius penonton melalui alunan cerita dan musik tradisional yang khas. Tak hanya menjadi hiburan, Ngaji Kentrung ini juga memberikan edukasi sejarah kepada generasi muda tentang pentingnya mengenal tokoh-tokoh lokal yang berjasa dalam perjalanan bangsa.

Setelah Ngaji Kentrung, acara dilanjutkan dengan pentas teater berjudul “KUH: Karena Ini adalah Soal Hati” karya Andi Kephix Jombang, yang disutradarai oleh Luqman Thohek dari Komunitas Ginyo Lamongan. Drama ini menyajikan konflik emosional dan isu-isu sosial dengan balutan dialog yang penuh makna, menggugah kesadaran penonton akan nilai-nilai kemanusiaan.

Tasyakuran Dies Natalis XIV

Sebagai penutup acara, Komunitas Ginyo Lamongan mengadakan tasyakuran untuk merayakan 14 tahun perjalanan mereka dalam melestarikan seni dan budaya tradisional. Potong tumpeng menjadi simbol rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih sekaligus harapan untuk terus berkontribusi bagi seni dan budaya, khususnya di Lamongan.

Dalam pidato penutupnya, Ketua Komunitas Ginyo, Luqman Hakim, mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, termasuk MA Matholi’ul Anwar sebagai tuan rumah, para narasumber, seniman, dan masyarakat yang turut hadir. “Semoga Dies Natalis ini menjadi momentum untuk terus menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal dan literasi di tengah arus modernisasi,” ujar Luqman Hakim.

Antusiasme Peserta

Acara ini disambut antusias oleh para peserta yang hadir. Beberapa peserta menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman baru dalam memahami seni tradisional dan karya sastra. Salah satu peserta, Rina, pelajar dari MA Matholi’ul Anwar, mengatakan, “Saya sangat terinspirasi dengan kisah Arya Wiraraja dan juga teater yang ditampilkan. Ini pengalaman berharga untuk saya.”

Komunitas Ginyo Lamongan berharap acara serupa dapat terus diadakan secara rutin, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ajang edukasi untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni, budaya, dan literasi.

Dokumentasi dan Media Sosial Bagi yang tidak sempat hadir, dokumentasi acara tersedia di akun media sosial Komunitas Ginyo Lamongan, baik melalui Facebook maupun Instagram

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman